"Jokowi masih unggul. Namun selisih kedua capres kecil dan masih besar undecided voters. Prabowo-Hatta 38,7 persen. Jokowi-JK 45,0 persen. Kedua capres masih punya peluang yang sama untuk menang dan saling mengalahkan," kata peneliti LSI Adjie Alfaraby dalam Konferensi Pers Hasil Temuan Analisis Survei Nasional oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network di Gedung Graha Dua Rajawali, Jalan Pemuda No.70, Rawamangun, Jaktim, Minggu (15/6/2014).
Survei ini dilakukan pada 1-9 Juni 2014 dengan metode multistage random sampling. Survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 2.400 responden dengan menggunakan kuisioner. Margin of error survei ini +- 2,0%. Survei dilengkapi dengan riset kualitatif FGD di tujuh ibu kota provinsi terbesar indepth interview, dan analisis media nasional.
Selisih elektabilitas Jokowi-Prabowo semakin mengecil. Berikut tren elektabilias kedua capres berdasarkan survei LSI:
Jokowi:
Survei September 2013: 50,30 persen
Survei Maret 2014: 46,30 persen
Survei awal Mei 2014 dengan Wakil JK: 35,42 persen
Survei awal Juni 2014 dengan wakil JK: 45 Persen
Prabowo:
Survei September 2013: 11,10 persen
Survei Maret 2014: 22,10 persen
Survei awal Mei 2014 dengan wakil Hatta: 22,75 persen
Survei awal Juni 2014 dengan wakil Hatta: 38,7 Persen
"Selisih pembulatan Jokowi-Prabowo, survei September 2013 (38 persen), Maret 2014 (24 persen), survei awal Mei 2014 dengan wakilnya (13 persen), survei awal Juni 2014 dengan wakilnya (6 persen). Dari 2013 hingga awal Mei 2014 selisih kedua capres selalu di atas 2 digit. Kini hanya berbeda 1 digit elektabilitas Jokowi vs Prabowo," ujarnya menyimpulkan. [news.detik.com]
________________________________________________________
