Wisata Sejarah Benteng Otanaha di Gorontalo

Diposkan oleh @Warkop Aremania on 25.2.12

Objek wisata sejarah yang dibangun pada abad ke-15 ini terletak di atas bukit di Kelurahan Dembe, kecamatan Kota barat, kota Gorontalo.

Pembangunan benteng ini bermula dari kedatangan sebuah kapal layar Portugis yang singgah di Pelabuhan Gorontalo karena kehabisan bahan makanan, pengaruh cuaca buruk dan gangguan bajak laut. Mereka menghadap raja Ilato atau Matolodulakiki yang saat itu menjabat sebagai raja Gorontalo. Bersama permaisurinya Tilangohula (1505-1585), raja Ilato memiliki dua keturunan wanita yakni Ndoba, Tiliaya yang tinggal di wilayah kerajaan dan satu keturunan pria yakni Naha yang pergi meninggalkan kerajaan pada masa remajanya.



Pertemuan antara raja Ilato dengan orang Portugis itu menghasilkan sebuah kesepakatan, bahwa untuk memperkuat pertahanan dan keamanan negeri, akan dibangun atau didirikan tiga buah benteng di atas perbukitan Kelurahan Dembe, Kecamatan Kota Barat yang sekarang ini, yakni pada tahun 1525.

Ternyata, para nahkoda Portugis hanya memperalat Pasukan Ndoba dan Tiliaya untuk mengusir bajak laut yang sering mengganggu nelayan di pantai. Mengetahui hal itu, Pasukan Ndoba dan Tiliaya yang diperkuat empat apitalau (kapten laut) yakni apitalau Lakoro, Lagona, Lakadjo dan Djailani beserta seluruh rakyat bangkit dan mendesak bangsa Portugis untuk segera meninggalkan daratan Gorontalo. Para nahkoda Portugis langsung meninggalkan pelabuhan Gorontalo.

Sekitar tahun 1585, Naha pulang kembali ke kerajaannya dan menemukan ketiga benteng tersebut. Ia memperistri seorang wanita bernama Ohihiya dan melahirkan dua putra, Paha (Pahu) dan Limonu. Pada waktu itu terjadi perang melawan Hemuto atau pemimpin golongan transmigran melalui jalur utara yang menggugurkan Paha dan Hemuto.

Dengan latar belakang peristiwa tersebut, ketiga benteng tersebut diabadikan dengan nama mereka. Benteng pertama Otanaha berasal dari kata Ota yang artinya benteng dan Naha adalah orang yang menemukan benteng tersebut. Kedua, Otahiya yang diambil dari nama Ohihiya, istri Naha sehingga dapat diartikan sebagai benteng milik Ohihiya. Ketiga Ulupahudiambil dari kata Ulu yang merupakan akronim dari kata Uwole yang artinya milik dari Pahu putera Naha.

Benteng Otanaha terletak di atas sebuah bukit dan memiliki 4 tempat persinggahan. Dari dasar ke tempat persinggahan I terdapat 52 anak tangga, ke persinggahan II terdapat 83 anak tangga, ke persinggahan III terdapat 53 buah anak tangga dan ke persinggahan IV terdapat 89 anak tangga. Untuk mencapai benteng terdapat 71 anak tangga, sehingga secara keseluruhan terdapat 348 buah anak tangga.

Sumber: http://www.wisatalk.com/forum/123-gorontalo/305-benteng-otanaha.html
________________________________________________________
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...