Para TKW (tenaga kerja wanita) korban trafficking di Malaysia dilaporkan sering tidak mendapat bantuan sesuai haknya di KBRI maupun pihak konjen di sana.
Ada juga laporan petugas Tenaga Kerja di KBRI yang menolak untuk memfasilitasi laporan penuntutan gaji para TKW korban yang bermaksud memutus kontrak karena berbagai pengalaman buruk dengan majikan.
"Bukannya sabar melayani, petugas Tenaga Kerja justru memaki-maki dengan kata-kata merendahkan dan menolak membantu TKW memperoleh hak-hak normatif mereka yaitu, gaji yang ditahan para majikan," kata anggota DPR dan politisi PDIP, Eva Kusuma Sundari, kepada Tribunnews.com, Selasa (04/10/2011).
Yang lebih memprihatinkan, Eva mengungkap, ada sindikat atau mafia paspor RI yang ikut bermain. Mereka menyebarkan iklan menawarkan jasa bikin paspor tanpa perlu datang ke kantor-kantor perwakilan Indonesia. Ada dugaan kuat, praktek tersebut melibatkan orang-orang dalam konjen atau KBRI.
"Demi memberikan pelayanan maksimal kepada para TKI di Malaysia, saya mendesak agar Kemenlu dan Kemennakertrans mengadakan evaluasi terhadap para staf di Johor. Berlakukan rotasi sehingga, para staf yang tidak pantas bertugas dipindahkan atauditarik ke Jakarta," tegasnya.
Selain itu, katanya lagi, sepatutnya polisi mulai menyidik adanya sindikat mafia paspor dan segera menangkap para pelaku sehingga praktek ilegal tersebut segera dihentikan.
Sumber: http://id.berita.yahoo.com/tkw-di-malaysia-dimaki-staf-konjen-021119666.html
Ada juga laporan petugas Tenaga Kerja di KBRI yang menolak untuk memfasilitasi laporan penuntutan gaji para TKW korban yang bermaksud memutus kontrak karena berbagai pengalaman buruk dengan majikan.
"Bukannya sabar melayani, petugas Tenaga Kerja justru memaki-maki dengan kata-kata merendahkan dan menolak membantu TKW memperoleh hak-hak normatif mereka yaitu, gaji yang ditahan para majikan," kata anggota DPR dan politisi PDIP, Eva Kusuma Sundari, kepada Tribunnews.com, Selasa (04/10/2011).
Yang lebih memprihatinkan, Eva mengungkap, ada sindikat atau mafia paspor RI yang ikut bermain. Mereka menyebarkan iklan menawarkan jasa bikin paspor tanpa perlu datang ke kantor-kantor perwakilan Indonesia. Ada dugaan kuat, praktek tersebut melibatkan orang-orang dalam konjen atau KBRI.
"Demi memberikan pelayanan maksimal kepada para TKI di Malaysia, saya mendesak agar Kemenlu dan Kemennakertrans mengadakan evaluasi terhadap para staf di Johor. Berlakukan rotasi sehingga, para staf yang tidak pantas bertugas dipindahkan atauditarik ke Jakarta," tegasnya.
Selain itu, katanya lagi, sepatutnya polisi mulai menyidik adanya sindikat mafia paspor dan segera menangkap para pelaku sehingga praktek ilegal tersebut segera dihentikan.
Sumber: http://id.berita.yahoo.com/tkw-di-malaysia-dimaki-staf-konjen-021119666.html
________________________________________________________