Jadi setiap manusia memiliki makhluk yang bernama cinta, yang sekarang bersemayam di dalam sanubarinya dan senantiasa memberi kebahagiaan serta kedamaian apabila kita bisa memeliharanya dengan baik. Akan tetapi dia akan bangkit dan unjuk kekuatan yang mampu menghancurkan kita apabila terusik oleh kecerobohan akal pikiran kita dikarenakan kita tidak mau mengenalnya. Cinta akan bisa kita kuasai dan kita kendalikan apabila kita bisa mengenalinya, karena dengan mengenalinya kita pasti akan tahu sehingga kita selalu mengontrolnya dengan akal fikiran yang sudah diproses dengan hati, karena cinta itu sesungguhnya patuh dan tunduk kepada hati.
Boleh dikata, cinta itu mampu membahagiakan kita dan juga mampu menyengsarakan kita. Tidak mudah mengendalikan cinta untuk memanfaatkannya bagi kebaikan kita apabila tanpa didasari dengan latihan yang baik dalam menyatukan akal fikiran dengan hati, yang akan menyaring semua kotoran yang ada dalam akal fikiran sehingga menghasilkan akal fikiran yang jernih yang disitu menuntut kesabaran yang luar biasa. Lebih jelasnya, akal fikiran adalah alat pengontrol cinta dan hati adalah alat penyaring akal fikiran dari segala kotoran sehingga akal fikiran akan menjadi jernih. Cinta tidak akan mampu memperbudak seseorang apabila orang itu fikiran nya sedang jernih.
Ada orang yang bahagia karena cinta dan ada juga orang yang sengsara karena cinta. Ada orang yang mempunyai semangat untuk hidup karena cinta dan ada juga orang yang bunuh diri karena cinta. Ada orang yang tersandung cinta karena sudah tahu ada sandungan tetapi dilanggarnya. Sepasang insan yang sedang dimabuk cinta, segalanya hanya milik mereka berdua. Cinta itu buta, tetapi kita tidak ikut buta bagi yang mau mengenalinya dengan hati nurani.
Cinta adalah suatu anugrah dari Sang Pencipta yang diperuntukkan bagi hamba – hambanya agar bisa menikmati indahnya cinta. Cinta yang paling mulia adalah cinta seorang hamba kepada Sang Penciptanya, karena orang itu pasti akan selalu mencintai kedua orang tua, keluarga, sanak saudara, kekasihnya, alam sekitarnya dan sesama hamba hamba Nya. Akan tetapi tidak akan pernah ada yang bisa melebihi cinta Sang Pencipta kepada hamba hamba Nya.
By Yudi Yunior
________________________________________________________
