Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Nunukan M Safrie mengatakan sejak Januari 2011 hingga Agustus 2011 TKI yang yang dideportasi oleh pemerintah Malaysia melalui jalur Nunukan berjumlah 2.962 orang.
Para TKI ini kebanyakan tidak memiliki dokumen resmi. Mereka hanya mengantongi dokumen kunjungan luar negeri yang masa kunjungannya telah berakhir. Selain itu, ada TKI ini yang mengikuti pemulangan khusus dengan kemauan sendiri, dimana TKI yang bersangkutan mengajukan pemulangan ke Konsulat Jenderal (KJRI) di Tawau, Malaysia lantaran gaji yang mereka terima dari majikan tidak sesuai perjanjian kerja.
"Pemerintah Malaysia memulangkan TKI deportasi melalui razia aktif sejak bulan Januari-Agustus 2011," ujar Kepala BP3TKI Nunukan M Safrie saat dihubungi melalui telepon selularnya, Selasa (13/9) malam. Menurutnya banyak dari para TKI ini sebelumnya mendekam di Pusat Tahanan Sementara di Malaysia selama 3 (tiga) bulan. Kemudian mereka dipulangkan melalui jalur Nunukan dan didata oleh BP3TKI.
Safri merinci, dari jumlah 2.962 orang ini tiba di Nunukan secara bertahap. Bulan Januari sebanyak 314 TKI, Februari 230 TKI deportasi dan 5 TKI pemulangan khusus. Selanjutnya pada bulan Maret sebanyak 416 TKI. "Jumlah 416 TKI ini sudah termasuk dengan 13 orang TKI yang terdaftar sebagai peserta pemulangan khusus. Mereka langsung kita data untuk kemudian ditempatkan pada penampungan sementara," ujarnya.
Pada bulan April, katanya, tiba TKI deportasi sebanyak 350 orang . Tiga di antaranya merupakan TKI pemulangan khusus. Disusul bulan Mei sebanyak 223 peserta deportasi plus 7 orang pemulangan khusus. Deportasi terus berlanjut ke bulan Juni dengan jumlah terbanyak sepanjang tahun ini (terhitung hingga Agustus) sebanyak 619 orang.
Empat di antaranya kata Safrie merupakan peserta pemulangan khusus. "Perlu dipahami bersama, TKI yang mengikuti pemulangan khusus ini semuanya memiliki dokumen lengkap. Hanya saja karena tidak ingin lagi bekerja di Malaysia, akhirnya mereka mengajukan pemulangan," jelasnya.
Safrie melanjutkan, di bulan Juli TKI deportasi jumlahnya sekitar 424 orang minus pemulangan khusus. Dan, terakhir di bulan Agustus kemarin, jumlah TKI deportasi sebanyak 360 orang, 9 orang pemulangan khusus dan 146 TKI peserta pemutihan.
Para TKI ini umumnya mereka berasal dari wilayah Sulawesi Selatan. Di luar itu, mereka dipulangkan ke wilayah di luar Sulsel. "Semua TKI yang kami tangani ini, kebanyakan di antaranya pulang ke kampung halaman. Yang punya sanak saudara di Nunukan, mereka langsung dijemput pihak keluarga. Sementara TKI yang sama sekali tidak memiliki biaya, kami bantu untuk transportasi laut ke kampung halaman," pungkasnya.
Sumber: http://berita.liputan6.com/read/353328/tki-deportasi-terus-membanjiri-nunukan
________________________________________________________
