Pernahkah terpikir seseorang yang sedang tidur santai, berdansa, menyetir mobil, di kamar mandi atau duduk di sofa tiba-tiba tanpa ada sumber api tubuhnya terbakar hidup-hidup. Kejadian itu disebut Spontaneous Human Combustion (SHC) atau tubuh terbakar spontan yang hingga kini penyebabnya masih menjadi misteri.
Kejadian ini boleh dibilang tak masuk akal, karena korban yang terbakar hingga tewas tidak sedang berada dalam dekat api atau mengalami korsleting. Tapi tubuhnya tiba-tiba seperti meledak dari dalam hingga membakar seluruh tubuhnya.
Tubuh terbakar spontan terjadi akibat adanya semburan api dari reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh tanpa adanya sumber panas eksternal.
Kasus tubuh terbakar spontan pertama kali diteliti ahli anatomi Denmark Thomas Bartholin pada tahun 1663. Saat itu digambarkan seorang perempuan di Paris terbakar saat sedang tidur.
Seperti dikutip dari Howstuffworks, Senin (26/4/2010) ratusan kasus tubuh terbakar spontan yang telah terjadi selalu mengikuti pola yang sama. Bagian kaki selalu utuh, meskipun batang tubuh dan kepala sudah hangus tak bisa dikenali.
Selain itu ruangan disekitarnya tidak menunjukkan atau hanya sedikit tanda-tanda adanya api. Pada kasus tertentu kadang ditemui organ internal korban tetap tak tersentuh sementara bagian luarnya hangus.
Tidak semua korban tubuh terbakar spontan meninggal. Sebagian kecil korban yang selamat mengalami luka bakar aneh di tubuhnya tanpa ada sumber yang jelas.
Tubuh manusia membutuhkan dua hal untuk terbakar yaitu panas yang sangat tinggi dan substansi tertentu yang mudah terbakar. Dalam keadaan normal tidak terjadi terbakar spontan.
Tapi kebanyakan ilmuwan selama beberapa abad terakhir berspekulasi bahwa kemungkinan itu tetap ada. Kejadian tubuh terbakar spontan ini juga telah menginspirasi pengarang terkenal Charles Dickens yang pada tahun 1800-an membunuh salah satu karakter di novelnya dengan cara tubuh terbakar spontan akibat jumlah alkohol yang berlebih di tubuhnya.
Namun hingga kini belum ada satupun teori yang dapat menjelaskan fenomena ini.
Terdapat beberapa fakta umum yang terkait dengan semua kasus SHC, seperti dikutip dari Castleofspirits, yaitu:
1. Sebanyak 80 persen korban SHC adalah kaum perempuan.
2. Kebanyakan korban mengalami kelebihan berat badan atau pecandu alkohol.
3. Tubuh korban akan sangat hangus, tapi ruangan di sekitar mayat korban masih cukup utuh.
4. Tubuh korban akan menguning dan biasaya di sekitar korban timbul bau minyak busuk.
5. Batang tubuh termasuk dada, perut dan pinggul bisa benar-benar terbakar, tapi bagian dari kaki atau pakaian bisa jadi masih utuh.
6. Pembakaran hanya terjadi pada korban sendiri tanpa adanya teriakan atau jeritan yang pernah terdengar.
7. Biasanya korban banyak minum sebelum meninggal.
Oktober 1938
Maybelle Andrews dan pacarnya sedang menari di klub malam, lalu tiba-tiba ada api yang menyembur dari punggung, dada dan bahu Maybelle. Pada saat itu tidak ada api lain di ruangan hanya ada di badan Maybelle. Maybelle meninggal akibat luka-lukanya saat dalam perjalanan ke rumah sakit.
31 Januari 1959
Jack Larber, pasien berusia 72 tahun tiba-tiba terbakar setelah beberapa menit diberi makan. Petugas berusaha memadamkan api tapi Larber sudah meninggal akibat luka bakar stadium 3. Tidak ada penjelasan mengenai asalnya api tapi diketahui bahwa Larber adalah seorang perokok.
Desember 1959
Billy Peterson ditemukan tewas di kursi depan mobilnya. Awalnya ia diduga mencoba bunuh diri akibat keracunan karbonmonoksida, tapi tubuhnya terbakar di daerah punggung, kaki dan tangan. Dagingnya tubuhnya terbakar tapi pakaian atau kursi depan tidak ada yang rusak.
Desember 1966
Dr J Irving Bentley (92 tahun) ditemukan meninggal di lantai kamar mandi dengan hampir 90 persen tubuhnya terbakar kecuali kaki kanan dan sepatunya. Saat ditemukan tercium bau aneh dan adap biru muda. Rumahnya sama sekali tidak mengalami kerusakan.
6 Januari 1980
Polisi dan petugas forensik menemukan tubuh Mans sudah terbakar dan tidak bisa dikenali di ruang tamunya. Kursi tempat duduk serta benda plastik disekitarnya hampir tidak rusak dan ditemukan lapisan daging yang menguap di langit-langit.
Oktober 1980
Seorang perempuan bernama Jenna Winchester meledak dan terbakar saat duduk di dalam mobil di samping temannya. Diakui temannya ia melihat api kuning yang datang dari Jenna. Untungnya Jenna berhasil selamat dengan luka bakar di sekitar 20 persen bagian tubuhnya.
24 Maret 1997
John O'Connor (76 tahun) ditemukan meninggal di ruang tamu dengan posisi hangus terbakar ketika duduk di kursi. Saat ditemui hanya kepala, tubuh bagian atas dan kakinya saja yang tetap tidak terbakar. Selain itu ada kerusakan kecil di furniturnya akibat asap.
Para ilmuwan menduga di dalam tubuh manusia terdapat lemak tubuh yang berfungsi sebagai zat yang mudah terbakar. Sedangkan pakaian atau rambut korban sebagai sumbunya.
Lemak tubuh yang mencair akan membasahi pakaian dan bertindak sebagai zat seperti lilin. Hal inilah yang diduga menyebabkan tubuh korban lebih hancur sedangkan lingkungan sekitarnya tidak mengalami kerusakan.
Kondisi kaki korban yang jarang terbakar kemungkinan berhubungan dengan gradien suhu, yaitu bagian tubuh atas lebih panas dibandingkan bagian bawah. Serta noda berminyak yang ditimbulkan di dinding langit-langit kemungkinan merupakan residu dari jaringan lemak yang terbakar.
Meskipun tidak ada bukti yang menyakinkan dari kebenaran mengenai tubuh terbakar spontan, tapi kebanyakan ilmuwan mempercayai ada penjelasan yang lebih memungkinkan. Seperti kebanyakan korban adalah perokok, berada di bawah pengaruh alkohol atau menderita penyakit yang membatasi gerakannya sehingga tidak bisa menghindari api.
Sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3966999
Kejadian ini boleh dibilang tak masuk akal, karena korban yang terbakar hingga tewas tidak sedang berada dalam dekat api atau mengalami korsleting. Tapi tubuhnya tiba-tiba seperti meledak dari dalam hingga membakar seluruh tubuhnya.
Tubuh terbakar spontan terjadi akibat adanya semburan api dari reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh tanpa adanya sumber panas eksternal.
Kasus tubuh terbakar spontan pertama kali diteliti ahli anatomi Denmark Thomas Bartholin pada tahun 1663. Saat itu digambarkan seorang perempuan di Paris terbakar saat sedang tidur.
Seperti dikutip dari Howstuffworks, Senin (26/4/2010) ratusan kasus tubuh terbakar spontan yang telah terjadi selalu mengikuti pola yang sama. Bagian kaki selalu utuh, meskipun batang tubuh dan kepala sudah hangus tak bisa dikenali.
Selain itu ruangan disekitarnya tidak menunjukkan atau hanya sedikit tanda-tanda adanya api. Pada kasus tertentu kadang ditemui organ internal korban tetap tak tersentuh sementara bagian luarnya hangus.
Tidak semua korban tubuh terbakar spontan meninggal. Sebagian kecil korban yang selamat mengalami luka bakar aneh di tubuhnya tanpa ada sumber yang jelas.
Tubuh manusia membutuhkan dua hal untuk terbakar yaitu panas yang sangat tinggi dan substansi tertentu yang mudah terbakar. Dalam keadaan normal tidak terjadi terbakar spontan.
Tapi kebanyakan ilmuwan selama beberapa abad terakhir berspekulasi bahwa kemungkinan itu tetap ada. Kejadian tubuh terbakar spontan ini juga telah menginspirasi pengarang terkenal Charles Dickens yang pada tahun 1800-an membunuh salah satu karakter di novelnya dengan cara tubuh terbakar spontan akibat jumlah alkohol yang berlebih di tubuhnya.
Namun hingga kini belum ada satupun teori yang dapat menjelaskan fenomena ini.
Terdapat beberapa fakta umum yang terkait dengan semua kasus SHC, seperti dikutip dari Castleofspirits, yaitu:
1. Sebanyak 80 persen korban SHC adalah kaum perempuan.
2. Kebanyakan korban mengalami kelebihan berat badan atau pecandu alkohol.
3. Tubuh korban akan sangat hangus, tapi ruangan di sekitar mayat korban masih cukup utuh.
4. Tubuh korban akan menguning dan biasaya di sekitar korban timbul bau minyak busuk.
5. Batang tubuh termasuk dada, perut dan pinggul bisa benar-benar terbakar, tapi bagian dari kaki atau pakaian bisa jadi masih utuh.
6. Pembakaran hanya terjadi pada korban sendiri tanpa adanya teriakan atau jeritan yang pernah terdengar.
7. Biasanya korban banyak minum sebelum meninggal.
Berikut ini ada beberapa contoh kasus SHC yang terjadi di beberapa tempat:
Oktober 1938
Maybelle Andrews dan pacarnya sedang menari di klub malam, lalu tiba-tiba ada api yang menyembur dari punggung, dada dan bahu Maybelle. Pada saat itu tidak ada api lain di ruangan hanya ada di badan Maybelle. Maybelle meninggal akibat luka-lukanya saat dalam perjalanan ke rumah sakit.
31 Januari 1959
Jack Larber, pasien berusia 72 tahun tiba-tiba terbakar setelah beberapa menit diberi makan. Petugas berusaha memadamkan api tapi Larber sudah meninggal akibat luka bakar stadium 3. Tidak ada penjelasan mengenai asalnya api tapi diketahui bahwa Larber adalah seorang perokok.
Desember 1959
Billy Peterson ditemukan tewas di kursi depan mobilnya. Awalnya ia diduga mencoba bunuh diri akibat keracunan karbonmonoksida, tapi tubuhnya terbakar di daerah punggung, kaki dan tangan. Dagingnya tubuhnya terbakar tapi pakaian atau kursi depan tidak ada yang rusak.
Desember 1966
Dr J Irving Bentley (92 tahun) ditemukan meninggal di lantai kamar mandi dengan hampir 90 persen tubuhnya terbakar kecuali kaki kanan dan sepatunya. Saat ditemukan tercium bau aneh dan adap biru muda. Rumahnya sama sekali tidak mengalami kerusakan.
6 Januari 1980
Polisi dan petugas forensik menemukan tubuh Mans sudah terbakar dan tidak bisa dikenali di ruang tamunya. Kursi tempat duduk serta benda plastik disekitarnya hampir tidak rusak dan ditemukan lapisan daging yang menguap di langit-langit.
Oktober 1980
Seorang perempuan bernama Jenna Winchester meledak dan terbakar saat duduk di dalam mobil di samping temannya. Diakui temannya ia melihat api kuning yang datang dari Jenna. Untungnya Jenna berhasil selamat dengan luka bakar di sekitar 20 persen bagian tubuhnya.
24 Maret 1997
John O'Connor (76 tahun) ditemukan meninggal di ruang tamu dengan posisi hangus terbakar ketika duduk di kursi. Saat ditemui hanya kepala, tubuh bagian atas dan kakinya saja yang tetap tidak terbakar. Selain itu ada kerusakan kecil di furniturnya akibat asap.
Para ilmuwan menduga di dalam tubuh manusia terdapat lemak tubuh yang berfungsi sebagai zat yang mudah terbakar. Sedangkan pakaian atau rambut korban sebagai sumbunya.
Lemak tubuh yang mencair akan membasahi pakaian dan bertindak sebagai zat seperti lilin. Hal inilah yang diduga menyebabkan tubuh korban lebih hancur sedangkan lingkungan sekitarnya tidak mengalami kerusakan.
Kondisi kaki korban yang jarang terbakar kemungkinan berhubungan dengan gradien suhu, yaitu bagian tubuh atas lebih panas dibandingkan bagian bawah. Serta noda berminyak yang ditimbulkan di dinding langit-langit kemungkinan merupakan residu dari jaringan lemak yang terbakar.
Meskipun tidak ada bukti yang menyakinkan dari kebenaran mengenai tubuh terbakar spontan, tapi kebanyakan ilmuwan mempercayai ada penjelasan yang lebih memungkinkan. Seperti kebanyakan korban adalah perokok, berada di bawah pengaruh alkohol atau menderita penyakit yang membatasi gerakannya sehingga tidak bisa menghindari api.
Sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3966999
________________________________________________________