Menyingkap Rahasia Kekuatan Paranormal

Diposkan oleh @Warkop Aremania on 16.9.11


Kekuatan supranatural seringkali diklaim dimiliki paranormal, dukun atau supranaturalis. Kekuatan semacam ini juga dikaitkan dengan kemampuan dalam mengendalikan makhluk gaib. Seperti apakah rahasianya…?

Beragam kemampuan yang ditunjukkan paranormal, misal: memerintah jin untuk suatu tugas tertentu, seperti pelet, santet, dll. Kemampuan lainnya: hipnotis, gendam dan telepati.

Mereka juga menggunakan media tertentu dalam mengaplikasikan ilmunya agar lebih berdayaguna dan dapat dimanfaatkan orang. Contoh, benda-benda mustika seperti: akik, keris, pedang, bedak mustika, minyak pelet, dll, merupakan media yang dapat dimiliki orang yang ingin mendapatkan manfaat dari kemampuan ilmu paranormal.

Tetapi terkadang diantara benda mustika itu ada yang tidak bekerja sebagaimana mestinya. Kekuatan mistis yang diharapkan muncul dari benda-benda bertuah tidak berfungsi seperti yang diharapkan. Hal ini tentu sangat mengecewakan. Terlebih jika orang yang menggunakan jasa paranormal itu telah mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit nominalnya.

Dalam kaitan ini, Misteri akan mengungkap beberapa rahasia kekuatan yang dimiliki paranormal. Ada 3 faktor utama yang dimiliki paranormal:

1. ENERGI PRANA
Energi merupakan kekuatan atau kemampuan yang dimiliki paranormal. Energi dalam makna supranatural berbeda dengan energi dalam ilmu fisika. Energi supranatural biasanya disebut energi prana, energi mistis atau energi kosmis. Energi prana diperoleh melalui laku ritual tertentu, seperti puasa, tapa brata, meditasi, yoga, dll. Dapat juga melalui praktek zikir kelompok tarekat.

Melalui latihan yang tekun dan berkesinambungan, maka seseorang dengan sendirinya akan mendapatkan energi prana dalam tubuhnya. Umumnya, dalam proses latihan ini juga diiringi dengan bacaan zikir atau mantera tertentu. Bacaan yang diulang-ulang tersebut menjadi sarana pengumpulan energi dalam tubuh.

Seseorang yang berada dalam tahapan ini seringkali mengalami proses trance atau ketidaksadaran diri yang biasanya juga mengalami peristiwa supranatural, seperti merasakan kehadiran makhluk gaib (jin, arwah auliya, dll) atau meraga sukma. Mereka yang terlatih dengan sendirinya merasakan kehadiran makhluk gaib dalam keadaan sadar.

Seseorang dapat juga memiliki energi prana secara instan. Diantaranya dengan cara disentuh paranormal atau memasukkan benda bertuah ke dalam tubuh (susuk, pil).

Umumnya paranormal menguasai energi prana. Bahkan energi yang dimiliki dapat didemonstrasikan ke orang lain. Misalkan, seseorang dapat merasakan semacam getaran saat bersalaman dengan paranormal. Kemampuan ini jelas mengejutkan dan menimbulkan daya tarik tersendiri bagi orang-orang yang tidak faham mengenai energi prana.

Namun, tingkat kekuatan energi prana paranormal berbeda-beda. Ada yang tinggi kekuatan energi prananya, ada yang biasa-biasa saja.

Energi prana dapat ditransfer secara langsung ke manusia, hewan atau benda tertentu. Langkah ini dilakukan, misalkan dengan cara meniup (suwuk-bahasa Jawa) atau menghembuskan udara ke obyek yang dituju.

Maka obyek yang telah ditiup tersebut dapat memiliki energi prana dan kekuatan yang dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan. Proses kerja mistis benda-benda mustika, minyak pengasih, bedak aura, dll, pada hakekatnya dilakukan dengan cara semacam ini. Begitupula dalam mengirimkan media santet.

Paranormal akan meniupkan energi ke benda-benda mustika tersebut menurut niat dan kebutuhannya. Dengan sendirinya, benda- benda yang telah diberi energi tersebut memiliki kekuatan mistis.

Seseorang yang membutuhkan benda-benda mustika hanya tinggal memilih benda-benda yang sesuai dengan kebutuhannya. Bersamaan dengan transfer energi ini, adakalanya paranormal juga mengirimkan jin untuk menempati benda-benda mustika itu atau disebut khodam (pelayan).

Proses transfer energi semacam ini seringkali tidak dilakukan paranormal yang bersangkutan. Melainkan melalui orang-orang tertentu yang tergabung dalam kelompok, paguyuban atau perhimpunan yang dipimpin paranormal tersebut. Jumlah anggota kelompok dapat mencapai puluhan atau ratusan orang.

Mereka secara bersama-sama melakukan ritual dalam bentuk pembacaan zikir atau mantera tertentu. Setelah itu, masing-masing anggota meniup benda-benda mustika yang tersedia, sesuai dengan item-item yang telah ditentukan. Misalnya, benda untuk pengasihan, pelet, kewibawaan, pamor, derajat, penglaris, dll. Benda-benda tersebut lalu diberi label sesuai dengan kegunaannya. Ada juga yang hanya ditiupkan ke sebotol air mineral.

Umumnya keampuhan benda-benda yang telah ditiup tersebut dinisbahkan kepada paranormal yang menjadi pimpinan kelompok atau paguyuban tersebut.

2. SUGESTI
Sugesti adalah kekuatan atau kemampuan mempengaruhi pikiran seseorang. Umumnya paranormal menguasai kemampuan ini. Bahkan dapat dikatakan, sugesti merupakan kekuatan inti paranormal. Itulah sebabnya, kemampuan ini cenderung diasah terus menerus agar tingkat keberhasilan mensugesti orang semakin tinggi.

Kekuatan sugesti ini tergolong unik. Misalkan, seseorang bertemu dengan paranormal sambil mengeluhkan suatu permasalahan. Paranormal tersebut lalu memberikan saran-saran tertentu dengan kalimat sederhana tetapi dengan nada dan intonasi suara meyakinkan.

Apabila saran itu dilaksanakan dengan penuh keyakinan, maka permasalahan yang dialami cenderung dapat terselesaikan dengan baik. Padahal, paranormal tersebut hanya mengeluarkan kalimat sederhana. Hal itu menunjukkan, sugesti yang diberikan paranormal tersebut berhasil mempengaruhi alam pikiran orang lain.

Seorang paranormal pernah bercerita kepada penulis seputar kekuatan sugesti ini. Suatu hari temannya menelpon dari Singapura yang mengabarkan suaminya sakit dan dalam kondisi kritis. Perempuan itu menangis mengkhawatirkan kondisi suaminya yang sudah dalam keadaan koma.

Paranormal itu lalu menyuruh perempuan itu berdiri di tepi ranjang sambil menempelkan kedua belah telapak tangannya ke kedua belah telapak kaki suaminya yang terbaring.

Setelah perintah itu dilakukan, paranormal itu menyuruh pula agar perempuan itu berdoa kepada Tuhan dengan doa sungguh-sungguh, penuh harap dan bersikap seperti seorang pengemis yang sedang meminta-minta.

Perempuan yang hampir putus asa itu mengikuti semua apa yang diperintahkan paranormal tadi. Anehnya, setengah jam setelah itu, tiba-tiba saja kondisi suaminya berubah. Tubuhnya bergerak-gerak dan menunjukkan tanda kesadaran. Dua jam kemudian, suaminya sadar dan dapat bercakap-cakap dengan istrinya.

Paranormal tadi mengatakan kepada penulis, bahwa apa yang dia perintahkan kepada perempuan itu sebenarnya merupakan sugesti yang berhasil. Dia tidak melakukan ritual atau membaca doa-doa apapun di rumahnya. Dia hanya menanamkan sugesti kepada perempuan itu agar mau berdoa secara khusyuk. Ketika kemudian suaminya sadar dari komanya, hal itu terjadi karena kesungguhan doa sang isteri dikabulkan Allah SWT saat itu juga.

Seringkali dikatakan bahwa apabila paranormal mampu mensugesti orang, itu berarti dia telah berhasil menyelesaikan separuh permasalahan orang tersebut.

3. PSIKOLOGI JIN
Makna psikologi jin ini tentu berbeda dengan makna psikologi terhadap manusia. Tetapi maksudnya kurang lebih sama, yaitu mengetahui kondisi psikis atau kejiwaan makhluk gaib yang bernama jin.

Jin termasuk makhluk gaib yang juga memiliki akal pikiran seperti manusia. Dengan sendirinya, jin juga mengalami kondisi tertentu menyangkut keadaan psikisnya. Keadaan psikis yang dimiliki manusia seperti marah, senang, dendam, jahat, baik, dll, juga dimiliki jin. Jadi mirip karakter manusia saja. Karena itu, pemahaman terhadap kondisi psikis jin ini umumnya juga dipelajari paranormal.

Secara umum kita mengenal beberapa psikologi jin. Misalkan, tuyul adalah jin yang suka mencuri uang. Hantu Kuyang dikenal senang memburu dan membunuh anak kecil. Sedangkan genderuwo, kuntilanak diketahui gemar menunjukkan dirinya untuk menakut-nakuti manusia.

Pemahaman terhadap psikologi jin umumnya dimiliki paranormal. Tujuannya agar dalam membantu seseorang, paranormal dapat menyuruh atau memanfaatkan jin sesuai dengan kemampuan yang dimiliki jin itu sendiri.

Contoh, dalam melancarkan serangan santet, paranormal memerintahkan jin yang memiliki watak pembunuh dan bengis. Sedangkan untuk keberhasilan ilmu pelet, paranormal akan menyuruh jin yang dapat mempengaruhi pikiran orang yang akan dipelet.

Meski begitu, tidak semua upaya memerintah jin dapat berlangsung mulus. Adakalanya, jin yang sudah mendapatkan tugas tertentu, ternyata tidak dapat melakukannya dengan sempurna atau malah menolak.

Untuk melancarkan tugas itu, paranormal yang faham dengan kondisi psikologi jin akan memenuhi terlebih dulu keinginan atau kebiasaan jin. Keinginan tersebut biasanya dalam bentuk makanan atau ubo rampe, seperti: madat, apel jin, menyan, buhur, minyak misyik, jafaron, atau bahkan tumbal berupa hewan dan manusia, dll.

Apabila makanan tersebut terpenuhi, jin cenderung mau melakukan apa saja yang diperintahkan, bahkan untuk tugas yang paling sulit sekalipun. Jin juga diperintahkan untuk menempati benda-benda mustika seperti akik, keris, minyak pelet, dll.

Dalam hal menempati benda-benda mustika, jin tidak selalu mau menempatinya. Itulah sebabnya dikenal istilah ‘culik’ atau ‘ucul balik’ (lepas dan pergi-bahasa Jawa).

Maksudnya, pada saat paranormal menyuruh jin menempati benda mustika, jin tersebut seolah-olah menuruti. Tetapi ketika benda mustika itu telah berpindah tangan ke orang lain, jin tersebut pergi atau kembali ke paranormal. Dengan kata lain, paranormal harus benar-benar menguasai psikologi jin. Sehingga tidak mudah dikelabuhi.

Adapun paranormal yang tergolong mumpuni dalam penguasaan psikologi jin, umumnya dapat melihat sosok jin dalam 3 bentuk perwujudan yaitu: suara, bayangan dan penampakan asli.

Jadi tidak hanya merasakan kehadiran jin atau getarannya saja, tetapi dapat mewujudkannya dalam 3 perwujudan. Paranormal yang hanya dapat melihat jin melalui penglihatan mata batin tergolong biasa-biasa saja kemampuannya.

FAKTOR KEGAGALAN
Ketiga hal di atas, yaitu: energi prana, sugesti dan psikologi jin adalah komponen utama yang mutlak harus dimiliki siapapun yang mengklaim dirinya sebagai paranormal. Apabila tidak memiliki salah satunya, maka belum layak digolongkan paranormal. Apalagi sampai berani membuka praktek.

Tetapi persoalannya, seringkali paranormal yang mengaku memiliki 3 faktor di atas, ternyata gagal dalam memenuhi permintaan atau keinginan pasiennya.

Dalam amatan Misteri, kegagalan dalam menunjukkan keampuhan sebuah kekuatan supranatural semacam itu karena lemahnya ketiga faktor di atas.

Sebagai contoh, sebotol kecil minyak yang diberi label pemikat atau pengasihan ternyata gagal memenuhi keinginan peminatnya. Padahal sang peminat telah mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Mengapa hal itu bisa terjadi?

Ternyata karena energi prana yang ditransfer ke dalam minyak tersebut sangat kecil tingkat getarannya atau kekuatan energi prana tersebut cenderung menurun, bahkan hilang.

Selanjutnya adalah ketidakmampuan mensugesti orang. Hal ini dapat berakibat tidak berfungsinya kekuatan supranatural yang dimiliki paranormal. Benda-benda mustika yang diberikan paranormal pun menjadi tidak berguna, apabila orang yang menerimanya tidak merasa yakin dengan kemampuan paranormal tersebut.

Faktor kegagalan terakhir adalah ketidakmampuan paranormal dalam menguasai psikologi jin. Dalam amatan Misteri, faktor ini terjadi karena laku spiritual yang biasanya dilakukan paranormal tersebut tidak lagi intens dan rutin sebagaimana dia melakukannya pada saat awal memasuki dunia supranatural. Biasanya karena sudah dikenal dan berkelimpahan materi.

Padahal, laku spiritual tidak boleh berhenti sepanjang paranormal tersebut memang masih ingin menekuni dunia keparanormalannya.

Sumber: http://gus7.wordpress.com/2008/07/13/mengungkap-rahasia-kekuatan-paranormal/
________________________________________________________
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...