Sepuluh jenis Kucing yang hidup di Indonesia

Diposkan oleh @Warkop Aremania on 13.8.11

Indonesia memiliki sepuluh spesies kucing liar. Beberapa dari mereka diklasifikasikan sebagai spesies endemik yang tidak ditemukan di tempat lain. Hewan kucing liar yang ditandai oleh Asia, hanya ditemukan di pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan saja. Untuk garis timur Wallace, spesies kucing liar tidak ditemukan.

Spesies kucing yang asli adalah spesies kucing yang secara alami hidup di suatu daerah / wilayah. Sementara, spesies kucing ini adalah spesies endemik yang memiliki wilayah penyebaran yang sangat terbatas dan tidak ditemukan di tempat lain.

1. Kucing Congkok / Leopard Cat (Prionailurus Bengalensis Kerr, 1792)



Kucing congkok termasuk salah satu spesies kucing liar yang memiliki daerah penyebaran terluas di dunia. Mulai dari wilayah Pakistan timur sampai Filipina dan semenanjung Korea, Rusia timur ke selatan hingga pulau Jawa. 

Berdasarkan karakteristik fisik dan penyebaran, kucing congkok dibagi menjadi 11 sub-spesies, tiga sub-spesies diantaranya ada di Indonesia, yaitu: PB Sumatranus, PB Javanensis dan PB Borneoensis.

2. Kucing Hutan / Jungle Cat (Prionailurus Planiceps dan Vigors Hortsfields, 1827)



Kucing hutan adalah spesies kucing yang relatif kecil dan memiliki daerah penyebaran terbatas di Semenanjung Melayu, Sumatera dan Kalimantan. Kucing jenis ini  khusus tinggal di lahan basah seperti tepi sungai, rawa, danau dan pantai. Panjang tubuh 41-50 cm dengan berat 1,5 hingga 2,5 kg.

Kucing hutan menempati daerah luas, tetapi relatif jarang yang hidup di alam liar. Saat ini jumlah individu diperkirakan hanya tinggal 2.500 ekor. Populasi ini kemungkinan akan berlanjut menurun akibat hilangnya habitat lahan basah dan kontaminasi dari polutan yang mencemari sungai. IUCN memasukkan kucing hutan sebagai spesies terancam punah (Endangered Species).

3. Kucing Bakau / Fishing Cat (Prionailurus Viverrinus Bennett, 1833)



Kucing bakau tersebar di Asia Selatan dan Tenggara Asia termasuk Sumatera dan Jawa. Tubuh mereka umumnya berwarna abu-abu dengan hijau zaitun yang membentuk pola garis membujur total di sepanjang tubuh. Seperti kucing hutan, kucing ini khusus hidup di daerah perairan di sepanjang tepi sungai dan hutan bakau. Kucing ini termasuk spesies yang mahir berenang dan menyukai air. Telapak kaki berselaput renang yang memungkinkan kucing ini untuk menyergap ikan di hutan bakau menjadi mangsa utama dengan mudah.

4. Kucing Merah / Bay Cat / Red Borneo Cat (Catopuma Badia Gray, 1874)



Kucing merah adalah salah satu spesies kucing paling misterius di dunia. Semua pengetahuan tentang jenis kucing ini hanya dari 12 spesimen yang diawetkan dan disimpan di museum Eropa. Spesimen pertama yang diperoleh oleh Alfred Russel Wallace, seorang naturalis Inggris yang terkenal di Sarawak, Kalimantan utara pada tahun 1855. Pada akhir abad ke-20, tak seorang pun pernah melihat kucing ini dalam keadaan hidup, sampai kucing itu ditangkap pada tahun 1992. Enam tahun kemudian, kucing merah kedua tertangkap dan didokumentasikan. Kucing ini sangat misterius, sampai butuh waktu 143 tahun untuk mendapatkan fotonya yang aktif.

5. Kucing Emas / Asiatic Golden Cat (Catopuma Temminckii Vigors & Horsfield, 1827)



Kucing emas termasuk spesies kucing yang bertubuh tiga kali lebih besar dari ukuran tubuh kucing rumah. Panjang tubuh 66-105 cm dengan ekor berukuran 40-57 cm, berat 9-16 kg dan tinggi bahu 56 cm. Daerah penyebaran kucing ini cukup luas, mencakup seluruh Asia selatan, Cina dan Asia tenggara termasuk semenanjung Melayu. Di Indonesia, kucing emas hanya dapat ditemukan di pulau Sumatera.

6. Kucing Batu / Marbled Cat (Pardofelis Marmorata Martin, 1837)



Kucing batu tersebar di seluruh Asia selatan dan Asia tenggara. Di Indonesia, kucing ini dapat ditemukan di Sumatera dan Kalimantan. Habitat utamanya adalah hutan hujan sampai ketinggian 3000 m. Hewan-hewan ini berburu pada malam hari di wilayah sekitar 4-6 km persegi. Mangsa utamanya adalah burung, tupai, tikus dan reptil. Populasi kucing batu di seluruh dunia diperkirakan hanya sekitar 10.000 ekor dan cenderung terus menurun karena kehilangan habitat. IUCN mengklasifikasikan kucing hutan sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan (Endangered Species).

7. Kucing Rumah / Domestik Cat (Felis Catus, Linnaeus, 1758)



Kucing rumah atau kucing peliharaan adalah spesies kucing yang berhubungan paling dekat dengan manusia. Kucing rumah memiliki ukuran tubuh dan warna sangat bervariasi dan paling banyak dan tersebar di seluruh dunia. Upaya seleksi, crossover dan budidaya selama ribuan tahun, memproduksi berbagai ras kucing yang memiliki karakter sifat yang berbeda.

8. Macan Dahan / Clouded Leopard / Sumatera-Kalimantan Clouded Leopard (Neofelis Diardi G. Cuvier, 1823)



Macan dahan adalah spesies kucing menengah yang tersebar di Asia Selatan, Cina dan Asia tenggara, termasuk Sumatera dan Kalimantan. Sampai sekarang tidak diketahui dua spesies macan dahan. Spesies ini di daratan Asia disebut Neofelis Nebulosa dan di pulau Sumatera-Kalimantan, spesies ini disebut Neofelis Diardi. Hasil analisis genetika baru menunjukkan bahwa macan dahan Sumatera dan Kalimantan memiliki sub-spesies yang berbeda. Kemudian macan dahan Sumatera diberi nama Neofelis Diardi Sumatranus dan macan dahan Kalimantan diberi nama Neofelis Diardi Borneoensis.

9. Macan Tutul Jawa / Macan Kumbang / Javan Leopard / Panther (Panthera Pardus Melas G. Cuvier, 1809)



Seluruh dunia dapat ditemukan sekitar 9-11 sub-spesies macan tutul. Area penyebaran meliputi daerah padang sabana Afrika untuk wilayah gurun di Afrika dan untuk Asia di daerah salju Himalaya dan Siberia, hingga wilayah yang berhutan di Asia Tenggara. Macan tutul beradaptasi dengan luar biasa yang menyebabkan mereka mampu hidup di berbagai tipe habitat yang berbeda. Di Indonesia, macan tutul hanya dapat ditemukan di pulau Jawa (endemik) dan dikenal sebagai macan tutul jawa atau macan kumbang (Panthera Pardus Melas).


Macan tutul jawa termasuk kucing besar yang oportunistik. Ketika berburu, predator ini tidak pilih-pilih dan akan menyergap mangsa apa saja yang ia temui. Rusa, monyet, siamang, babi hutan, dan kijang adalah menu favoritnya. Tupai, reptil dan burung juga akan dikejar. Jika terpaksa, hewan ternak seperti kambing dan domba juga akan di embat. Hal ini menyebabkan macan tutul dianggap sebagai hama oleh penduduk. Kadang-kadang macan tutul juga makan rumput untuk membantu pencernaan. Macan tutul adalah hewan penyendiri yang lebih sering berburu di malam hari (nokturnal).

10. Harimau Sumatera / Sumatran Tiger (Panthera Tigris Sumatrae, Poocock, 1929)



Indonesia adalah salah satu daerah pusat penyebaran harimau di dunia. Dari 7-8 sub-spesies harimau yang dikenal di dunia, tiga sub-spesies ada di Indonesia, yaitu Harimau Sumatera, Harimau Jawa dan Harimau Bali. Uniknya, semua harimau di Indonesia adalah hewan endemik yang tidak ditemukan di tempat lain. Saat ini hanya harimau Sumatera yang masih bertahan hidup dengan kondisi yang memprihatinkan. Harimau Jawa dan Bali telah dinyatakan punah oleh IUCN karena perburuan dan hilangnya habitat.

Sekarang, penyebaran harimau sumatera hanya terbatas di hutan-hutan pegunungan di daerah taman nasional atau kawasan konservasi lainnya. Populasinya terus menurun akibat perburuan liar dan degradasi habitat oleh dan penebangan liar dan pembukaan lahan perkebunan, pemukiman dan sebagainya. Saat ini diperkirakan tidak lebih dari 400-500 ekor yang masih bertahan. IUCN memasukkan harimau sumatera sebagai spesies kritis / sangat terancam punah dalam waktu dekat (Critically Endangred Species).

Sumber: http://dody94.wordpress.com/2011/01/28/mengenal-species-kucing-nusantara/

Sepuluh Burung Cendrawasih Terindah di Dunia
________________________________________________________
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...