Harimau Sumatera, Raja Hutan yang masih tersisa di Indonesia
Harimau Sumatra adalah spesies yang terancam punah, kini tercatat hanya sekitar kurang dari 500 ekor dan tinggal di pulau Sumatera, Indonesia. Mereka lebih kecil dari spesies harimau lainnya, jantan dengan berat hanya 300 kilogram. Tapi mereka bisa mencapai panjang mulai kepala ke ekor hingga 6 meter, sehingga memberikan penampilan yang sangat ramping.
Para peneliti menyimpulkan bahwa mereka lebih kecil dalam ukuran karena habitat alam yang terbatas bagi mereka untuk melangsungkan hidupnya. Selain itu, mereka juga lebih kecil dalam ukuran karena mereka mengkonsumsi mangsa yang lebih kecil dari mereka dan jumlah mangsa mereka sangat terbatas.
Garis-garis pada bulu Harimau Sumatera lebih erat bila dibandingkan dengan yang ditemukan pada spesies harimau lain. Hal ini karena habitat alami mereka penuh semak belukar yang tinggi dan memungkinkan mereka untuk dengan mudah berkamuflase dengan alam. Harimau ini juga memiliki bulu yang lebih lebat pada bagian wajah dan leher daripada spesies harimau lain.
Garis-garis pada bulu Harimau Sumatera lebih erat bila dibandingkan dengan yang ditemukan pada spesies harimau lain. Hal ini karena habitat alami mereka penuh semak belukar yang tinggi dan memungkinkan mereka untuk dengan mudah berkamuflase dengan alam. Harimau ini juga memiliki bulu yang lebih lebat pada bagian wajah dan leher daripada spesies harimau lain.
Salah satu taktik terbaik mereka adalah ketika mengejar mangsanya di air. Mereka adalah perenang yang sangat cepat sehingga mereka dapat dengan mudah dapat menangkap mangsa yang lebih besar, yang mungkin tidak bisa mereka dapatkan ketika berburu di darat. Mereka memiliki anyaman antara jari-jari mereka yang mereka gunakan untuk berenang di air. Mereka juga dapat membingungkan hewan lainnya, karena mereka memiliki bintik-bintik putih di belakang telinga mereka, yang membuat hewan lain berpikir bahwa ini adalah mata. Hal ini diyakini untuk membantu mereka tetap aman dari predator lain yang akan cenderung datang kepada mereka dari belakang.
Seperti banyak terjadi pada spesies lain dari harimau, masalah besar adalah bahwa angka dengan sisa genetik yang rendah, prospek yang tidak begitu baik. Terlalu banyak harimau di luar sana yang terkait atau memiliki materi genetik yang terkait erat satu sama lain. Inilah mengapa para peneliti terus melakukan tes DNA sebelum Harimau Sumatera diperbolehkan untuk kawin di penangkaran. Jika bahan genetik terlalu erat terkait, maka ini akan dapat menghasilkan keturunan yang tidak sehat, yang memiliki masalah fisik yang lemah, atau sulit untuk bertahan hidup dalam lingkungan alam mereka.
Masalah terbesar bagi mereka sekarang adalah hilangnya habitat alami mereka. Akibatnya, sangat sulit bagi mereka untuk bertahan hidup. Mereka harus pindah ke daerah lain untuk dapat menemukan mangsa yang cukup. Mereka juga mungkin masih merasa sulit untuk dapat menemukan makanan dan air yang memadai di lingkungan baru yang telah mereka tempati dengan terpaksa.
Sayangnya, Harimau Sumatra sekarang berada pada risiko yang sangat tinggi untuk terancam punah. Diyakini kurang dari 500 ekor dari mereka yang tersisa di alam liar. Beberapa peneliti percaya bahwa ada beberapa penanda genetik pada spesies harimau ini yang dapat menghasilkan subspesies lain yang akan populer. Itu jika mereka bisa bertahan dari kepunahan, meskipun sekarang sangat sulit bagi mereka untuk bisa bertahan hidup dan berkembang biak.
Harimau Sumatera sampai saat ini terus diburu biarpun mendapat perlindungan hukum yang kuat. Banyak pemburu di pulau Sumatera sana yang mencetak banyak uang dari membunuh harimau sumatera dan mereka tidak akan berhenti melakukan hal itu kecuali mereka tertangkap tangan. Selain itu, Harimau Sumatera akan segera musnah karena habitat alami mereka sekarang dihancurkan pada tingkat yang mengkhawatirkan. Hal ini disebabkan oleh kegiatan pembalakan liar yang terjadi di habitat alami mereka.
Masalah terbesar bagi mereka sekarang adalah hilangnya habitat alami mereka. Akibatnya, sangat sulit bagi mereka untuk bertahan hidup. Mereka harus pindah ke daerah lain untuk dapat menemukan mangsa yang cukup. Mereka juga mungkin masih merasa sulit untuk dapat menemukan makanan dan air yang memadai di lingkungan baru yang telah mereka tempati dengan terpaksa.
Sayangnya, Harimau Sumatra sekarang berada pada risiko yang sangat tinggi untuk terancam punah. Diyakini kurang dari 500 ekor dari mereka yang tersisa di alam liar. Beberapa peneliti percaya bahwa ada beberapa penanda genetik pada spesies harimau ini yang dapat menghasilkan subspesies lain yang akan populer. Itu jika mereka bisa bertahan dari kepunahan, meskipun sekarang sangat sulit bagi mereka untuk bisa bertahan hidup dan berkembang biak.
Harimau Sumatera sampai saat ini terus diburu biarpun mendapat perlindungan hukum yang kuat. Banyak pemburu di pulau Sumatera sana yang mencetak banyak uang dari membunuh harimau sumatera dan mereka tidak akan berhenti melakukan hal itu kecuali mereka tertangkap tangan. Selain itu, Harimau Sumatera akan segera musnah karena habitat alami mereka sekarang dihancurkan pada tingkat yang mengkhawatirkan. Hal ini disebabkan oleh kegiatan pembalakan liar yang terjadi di habitat alami mereka.
Sejak tahun 2007, telah ada upaya besar di Indonesia untuk melindungi masa depan untuk Harimau Sumatera seperti seminar yang pernah diadakan di UGM. Namun banyak orang yang khawatir jika hal itu sudah terlambat dan hanya akan memperpanjang kepunahan yang tak akan terelakan lagi untuk mereka.
Tapi sebagian besar para pecinta Harimau banyak yang tidak menyerah dalam memberantas perburuan liar sampai para pemburu itu berhenti dari aktivitas ilegalnya. Mereka terus berjuang untuk melestarikan dan melindungi Harimau Sumatera dari kepunahan yang sudah di ambang pintu.
________________________________________________________