Timor Leste adalah sebuah negara yang terletak di pulau Timor yang berada di sebelah utara benua Australia dan di bagian timur selatan negara Indonesia. Tepatnya berbatasan langsung dengan propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia. Wilayah Timor Leste bagian timur di dominasi oleh pegunungan batu karang yang banyak ditumbuhi pohon cendana atau kayu cendana.
Timor Leste juga disebut Timor Lorosae yang artinya Timor matahari terbit. Negara kecil ini merdeka pada tamggal 20 Mei 2002 setelah memenangkan jajak pendapat dengan Indonesia yang disponsori oleh PBB. Sebelumnya negeri ini menjadi propinsi Indonesia yang ke 27 selama 24 tahun. Jadi tidak heran lagi kalau saat ini sebanyak 95% warga negara Timor Leste bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Negara ini beriklim tropis dan terdapat dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau seperti di Indonesia. Namun wilayah ini memiliki wabah malaria jenis tropika, dimana malaria jenis ini paling ganas dan sering menyerang warga. Orang yang pernah tinggal di Timor Leste pasti pernah terserang malaria.
Untuk mengantisipasi serangan malaria, warga disini membiasakan diri minum tuak putih yang di sadap dari pohon aren atau enau. Warga menyebutnya tuak mutin, yaitu tuak yang telah diberi akar kayu kosambi sehingga rasanya menjadi pahit dan bisa menangkal gangguan malaria.
Selain itu mereka juga suka memakan dedaunan yang pahit rasanya, misalnya bunga pepaya dengan tujuan untuk menciptakan kekebalan tubuh dari ancaman malaria. Mereka juga mengurangi makanan atau minuman yang manis rasanya, karena hal itu diyakini bisa menyebabkan serangan malaria.
Warga Timor Lesta suka menyelenggarakan pesta dansa. Setiap ada acara hajatan pasti selalu menggelar pesta dansa dimana penari pria berpasangan dengan penari wanita satu persatu. Bahkan ketika panen padi mereka akan berdansa di atas tumpukan padi yang selesai dipanen dengan tujuan agar biji padi rontok dari tangkai karena terinjak-injak oleh kaki manusia. Dansa seperti ini disebut dansa tebe-tebe, yaitu tarian yang dilakukan diatas tumpukan jerami.
Ketika membajak sawah mereka lebih suka menggunakan puluhan ekor kerbau walaupun juga ada mesin traktor. Puluhan kerbau tersebut akan digiring berputar-putar di area sawah sehingga tanahnya akan becek karena terinjak-injak oleh puluhan kaki kerbau.
Selanjutnya mereka akan mulai menanam padi dengan cara menyebarkan benih padi dengan tangan. Kemudian padi akan tumbuh bersama dengan alang-alang, lalu mereka akan mengikat sekumpulan alang-alang dalam satu ikatan agar tidak mengganggu pertumbuhan padi.
Mereka memiliki banyak sekali masakan khas, salah satunya adalah midarsin. Yaitu gula dan asam dicampur menjadi satu lalu direbus, kemudian diberi daging sapi sebagai isinya. Masakan ini memiliki rasa yang segar dan nikmat untuk makan siang.
Selain itu juga ada masakan di dalam bambu. Yaitu potongan bambu yang lubangnya diberi beras dicampur ikan serta bumbu-bumbu lalu dimasukkan ke dalam bara api. Setelah matang bambu akan dibelah dan isinya siap dimakan. Rasanya? Enak sekali, anda pasti suka.
Tanah pertanian di Timor Leste sangat subur sekali. Anda jangan heran jika melihat pohon lombok/cabe di sawah bisa setinggi rumah. Bahkan untuk memanennya anda harus menggunakan tangga agar bisa memetik buah cabe.
Orang Timor Leste memiliki watak yang keras dan mudah tersinggung. Namun mereka memiliki kepribadian yang jujur dan sopan. Anda menaruh sepeda motor diluar rumah selama dua hari tidak akan hilang, karena disana tidak ada pencuri. Orang asli Timor Leste lebih suka meminta daripada mencuri.
\
Mayoritas orang pendatang yang tinggal di Timor Leste pasti akan kerasan. Walaupun disana masih sering terjadi keributan, namun mereka bisa membedakan siapa yang benar dan siapa yang salah. Mereka tidak mau mengganggu orang lain dengan seenaknya.
Saya menyampaikan salam kepada segenap warga Timor Leste, termasuk para sahabat saya yang pernah menemani saya bekerja di Timor Timur yang waktu itu masih menjadi bagian dari Indonesia. Walaupun sekarang kita berbeda warga negara, namun kita tetap sahabat.
Timor Leste juga disebut Timor Lorosae yang artinya Timor matahari terbit. Negara kecil ini merdeka pada tamggal 20 Mei 2002 setelah memenangkan jajak pendapat dengan Indonesia yang disponsori oleh PBB. Sebelumnya negeri ini menjadi propinsi Indonesia yang ke 27 selama 24 tahun. Jadi tidak heran lagi kalau saat ini sebanyak 95% warga negara Timor Leste bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Negara ini beriklim tropis dan terdapat dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau seperti di Indonesia. Namun wilayah ini memiliki wabah malaria jenis tropika, dimana malaria jenis ini paling ganas dan sering menyerang warga. Orang yang pernah tinggal di Timor Leste pasti pernah terserang malaria.
Untuk mengantisipasi serangan malaria, warga disini membiasakan diri minum tuak putih yang di sadap dari pohon aren atau enau. Warga menyebutnya tuak mutin, yaitu tuak yang telah diberi akar kayu kosambi sehingga rasanya menjadi pahit dan bisa menangkal gangguan malaria.
Selain itu mereka juga suka memakan dedaunan yang pahit rasanya, misalnya bunga pepaya dengan tujuan untuk menciptakan kekebalan tubuh dari ancaman malaria. Mereka juga mengurangi makanan atau minuman yang manis rasanya, karena hal itu diyakini bisa menyebabkan serangan malaria.
Warga Timor Lesta suka menyelenggarakan pesta dansa. Setiap ada acara hajatan pasti selalu menggelar pesta dansa dimana penari pria berpasangan dengan penari wanita satu persatu. Bahkan ketika panen padi mereka akan berdansa di atas tumpukan padi yang selesai dipanen dengan tujuan agar biji padi rontok dari tangkai karena terinjak-injak oleh kaki manusia. Dansa seperti ini disebut dansa tebe-tebe, yaitu tarian yang dilakukan diatas tumpukan jerami.
Ketika membajak sawah mereka lebih suka menggunakan puluhan ekor kerbau walaupun juga ada mesin traktor. Puluhan kerbau tersebut akan digiring berputar-putar di area sawah sehingga tanahnya akan becek karena terinjak-injak oleh puluhan kaki kerbau.
Selanjutnya mereka akan mulai menanam padi dengan cara menyebarkan benih padi dengan tangan. Kemudian padi akan tumbuh bersama dengan alang-alang, lalu mereka akan mengikat sekumpulan alang-alang dalam satu ikatan agar tidak mengganggu pertumbuhan padi.
Mereka memiliki banyak sekali masakan khas, salah satunya adalah midarsin. Yaitu gula dan asam dicampur menjadi satu lalu direbus, kemudian diberi daging sapi sebagai isinya. Masakan ini memiliki rasa yang segar dan nikmat untuk makan siang.
Selain itu juga ada masakan di dalam bambu. Yaitu potongan bambu yang lubangnya diberi beras dicampur ikan serta bumbu-bumbu lalu dimasukkan ke dalam bara api. Setelah matang bambu akan dibelah dan isinya siap dimakan. Rasanya? Enak sekali, anda pasti suka.
Tanah pertanian di Timor Leste sangat subur sekali. Anda jangan heran jika melihat pohon lombok/cabe di sawah bisa setinggi rumah. Bahkan untuk memanennya anda harus menggunakan tangga agar bisa memetik buah cabe.
Orang Timor Leste memiliki watak yang keras dan mudah tersinggung. Namun mereka memiliki kepribadian yang jujur dan sopan. Anda menaruh sepeda motor diluar rumah selama dua hari tidak akan hilang, karena disana tidak ada pencuri. Orang asli Timor Leste lebih suka meminta daripada mencuri.
\
Mayoritas orang pendatang yang tinggal di Timor Leste pasti akan kerasan. Walaupun disana masih sering terjadi keributan, namun mereka bisa membedakan siapa yang benar dan siapa yang salah. Mereka tidak mau mengganggu orang lain dengan seenaknya.
Saya menyampaikan salam kepada segenap warga Timor Leste, termasuk para sahabat saya yang pernah menemani saya bekerja di Timor Timur yang waktu itu masih menjadi bagian dari Indonesia. Walaupun sekarang kita berbeda warga negara, namun kita tetap sahabat.
________________________________________________________
