Bagi umat Islam, tentu pernah mendengar tentang kisah Nabi Musa AS dan Nabi Khidir AS. Kisah keduanya dapat ditemukan dalam Surah Al-Kahfi [18] ayat 60-82. Dalam ayat tersebut disebutkan, tempat keduanya bertemu adalah di pertemuan dua laut (majma’ al-bahrayn). Di manakah letak pertemuan dua laut tersebut?
Ada beberapa pendapat mengenai tempat pertemuan Nabi Musa dengan Nabi Khidir As atau yang disebut dengan Majma‘a al-Bahrayn. Yang pasti, keterangan Alquran hanya menyebutkan tempat bertemunya dua laut.
Selain itu, Alquran juga tidak menyebutkan kapan peristiwa itu terjadi. Apakah itu terjadi ketika Musa masih berada di Mesir sebelum eksodus bersama Bani Israil atau setelah eksodusnya dari Mesir? Kapan waktunya setelah eksodus? Sebelum membawa mereka ke Tanah Suci (Ardlu al-Muqaddasah) atau setelah membawanya ke Tanah Suci?
Ada yang mengatakan bahwa tempat tersebut adalah pertemuan Laut Romawi dengan Persia, yaitu tempat bertemunya Laut Merah dengan Samudra Hindia. Pendapat yang lain mengatakan bahwa lautan tersebut terletak di tempat pertemuan antara Laut Roma dan Lautan Atlantik.
Di samping itu, ada juga yang mengatakan bahwa lautan tersebut terletak di sebuah tempat yang bernama Ras Muhammad, yaitu antara Teluk Suez dan Teluk Aqabah di Laut Merah.
Menurut Sayyid Quthb dalam tafsirnya Fi Zhilal al-Qur’an (Di bawah Naungan Alquran), jilid 7, hlm 329 (Gema Insani Press, cet ketiga, April 2008), pendapat yang paling kuat tentang dua laut itu adalah Laut Rum dan Laut Qalzum (Yordania) atau Laut Putih dan Laut Merah. Tempat bertemu keduanya adalah Laut Murrah (pahit) dan Danau Timsah (buaya) atau di tempat bertemu dua Teluk Aqabah dan Terusan Suez di Laut Merah. Daerah ini merupakan panggung sejarah Bani Israil setelah eksodus (keluar) dari Mesir.
Sementara itu, Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengungkapkan pendapat yang diriwayatkan oleh Qatadah dan ulama lain yang berpandangan bahwa bertemunya dua laut itu adalah Laut Faris (Persia) yang condong ke timur dan Laut Rum yang condong ke barat. Sedangkan, Muhammad bin Ka’ab al-Kurzhiy berkata, ”Pertemuan dua laut itu terletak di Laut Thanjah (Tangier), yaitu laut yang paling jauh di bagian barat.” Namun demikian, kedua pendapat ini ditolak oleh Sayyid Quthb. ”Kami berpendapat bahwa dua pendapat ini sangat jauh dari kebenaran,” jelasnya.
Sementara itu, Sami bin Abdullah al-Maghluts dalam bukunya Atlas Sejarah Nabi dan Rasul menyatakan, pendapat yang paling kuat mengenai lokasi dua lautan tempat pertemuan Nabi Musa dan Nabi Khidir adalah di Teluk Aqabah dan Terusan Suez di Laut Merah. Sedangkan, pendapat yang menyatakan peristiwa itu berada di Laut Tangier (Thanjah) dan Spanyol sangat lemah.
Jalaluddin as-Suyuthi dalam Tafsir ad-Dur al-Manshur menukil hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Abbas yang menyatakan bahwa pertemuan dua laut itu berdasarkan riwayat yang dibawa oleh Ibn Babawayh dan al-Qummi. Di situ, disebutkan bahwa tempat itu berada di sekitar wilayah Suriah dan Palestina. Hal ini mengingat alur cerita berkaitan dengan orang-orang yang tinggal di Nazaret. Riwayat lain yang dibawa as-Suyuthi menyebutkan bahwa pertemuan dua laut itu berada di Lembah Kura Aras, wilayah dekat Azerbaijan. Wallahu a’lam.
Sumber: http://kerendanunik.wordpress.com/2012/01/30/nabi-musa-dan-khidir-berjumpa-di-pertemuan-dua-laut/
Ada beberapa pendapat mengenai tempat pertemuan Nabi Musa dengan Nabi Khidir As atau yang disebut dengan Majma‘a al-Bahrayn. Yang pasti, keterangan Alquran hanya menyebutkan tempat bertemunya dua laut.
Selain itu, Alquran juga tidak menyebutkan kapan peristiwa itu terjadi. Apakah itu terjadi ketika Musa masih berada di Mesir sebelum eksodus bersama Bani Israil atau setelah eksodusnya dari Mesir? Kapan waktunya setelah eksodus? Sebelum membawa mereka ke Tanah Suci (Ardlu al-Muqaddasah) atau setelah membawanya ke Tanah Suci?
Ada yang mengatakan bahwa tempat tersebut adalah pertemuan Laut Romawi dengan Persia, yaitu tempat bertemunya Laut Merah dengan Samudra Hindia. Pendapat yang lain mengatakan bahwa lautan tersebut terletak di tempat pertemuan antara Laut Roma dan Lautan Atlantik.
Di samping itu, ada juga yang mengatakan bahwa lautan tersebut terletak di sebuah tempat yang bernama Ras Muhammad, yaitu antara Teluk Suez dan Teluk Aqabah di Laut Merah.
Menurut Sayyid Quthb dalam tafsirnya Fi Zhilal al-Qur’an (Di bawah Naungan Alquran), jilid 7, hlm 329 (Gema Insani Press, cet ketiga, April 2008), pendapat yang paling kuat tentang dua laut itu adalah Laut Rum dan Laut Qalzum (Yordania) atau Laut Putih dan Laut Merah. Tempat bertemu keduanya adalah Laut Murrah (pahit) dan Danau Timsah (buaya) atau di tempat bertemu dua Teluk Aqabah dan Terusan Suez di Laut Merah. Daerah ini merupakan panggung sejarah Bani Israil setelah eksodus (keluar) dari Mesir.
Sementara itu, Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengungkapkan pendapat yang diriwayatkan oleh Qatadah dan ulama lain yang berpandangan bahwa bertemunya dua laut itu adalah Laut Faris (Persia) yang condong ke timur dan Laut Rum yang condong ke barat. Sedangkan, Muhammad bin Ka’ab al-Kurzhiy berkata, ”Pertemuan dua laut itu terletak di Laut Thanjah (Tangier), yaitu laut yang paling jauh di bagian barat.” Namun demikian, kedua pendapat ini ditolak oleh Sayyid Quthb. ”Kami berpendapat bahwa dua pendapat ini sangat jauh dari kebenaran,” jelasnya.
Sementara itu, Sami bin Abdullah al-Maghluts dalam bukunya Atlas Sejarah Nabi dan Rasul menyatakan, pendapat yang paling kuat mengenai lokasi dua lautan tempat pertemuan Nabi Musa dan Nabi Khidir adalah di Teluk Aqabah dan Terusan Suez di Laut Merah. Sedangkan, pendapat yang menyatakan peristiwa itu berada di Laut Tangier (Thanjah) dan Spanyol sangat lemah.
Jalaluddin as-Suyuthi dalam Tafsir ad-Dur al-Manshur menukil hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Abbas yang menyatakan bahwa pertemuan dua laut itu berdasarkan riwayat yang dibawa oleh Ibn Babawayh dan al-Qummi. Di situ, disebutkan bahwa tempat itu berada di sekitar wilayah Suriah dan Palestina. Hal ini mengingat alur cerita berkaitan dengan orang-orang yang tinggal di Nazaret. Riwayat lain yang dibawa as-Suyuthi menyebutkan bahwa pertemuan dua laut itu berada di Lembah Kura Aras, wilayah dekat Azerbaijan. Wallahu a’lam.
Sumber: http://kerendanunik.wordpress.com/2012/01/30/nabi-musa-dan-khidir-berjumpa-di-pertemuan-dua-laut/
________________________________________________________