The Javanese Shamans - Kesaktian dukun Jawa memaksa para sosiolog dari manca negara untuk mengadakan proyek penelitian di Pulau Jawa untuk menyingkap misteri peranan dukun Jawa dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Di Pulau Jawa terdapat banyak dukun dengan bermacam-macam aliran, ada yang baik dan ada yang negatif. Tidak sedikit di antara mereka menguasai ilmu sihir tingkat tinggi, misalnya lintrik dan santet. Kedua ilmu ini dianggap negatif karena menggunakan kekuatan makhluk halus jahat atau setan.
Ilmu lintrik adalah ilmu sihir jenis pengasihan yang dipercaya oleh mayoritas masyarakat Jawa paling ampuh di antara ilmu pelet lain dan mampu mempengaruhi pikiran orang dari jarak jauh. Begitu juga ilmu santet. Ilmu santet adalah jenis ilmu sihir tingkat tinggi yang bertujuan untuk mencelakakan orang lain. Ilmu santet sejenis dengan "voodoo", yaitu ilmu hitam yang dimiliki oleh suku Indian di Amerika. Kedua ilmu hitam khas Jawa ini sangat melegenda dan bahkan terkenal hingga manca negara. Kedua ilmu sihir ini diketahui banyak dikuasai oleh mayoritas dukun sakti yang berbasis di Banyuwangi, Jawa Timur (Banyuwangi Witccraft Shamans).
Kesaktian dukun Jawa ini telah menarik perhatian para filosof dari luar negeri dan banyak menjadi bahan studi oleh para peneliti dari berbagai universitas di Indonesia maupun dari manca negara. Salah satunya adalah seorang antropolog asal San Fransisco, California, bernama Profesor Dr. Clifford Geertz B.A yang merupakan ahli filsafat di Antioch College di Yellow Springs, yang juga merupakan seorang doktor di Harvard University dan juga pernah mengajar di departemen antropologi di University of Chicago 1960-1970, yang kemudian menjadi seorang profesor ilmu sosial di Institute for Advanced Study di Princeton 1970-2000 [ref].
Selama tahun 1950-1960 Geertz mengadakan penelitian di Banyuwangi, Jawa Timur yang diketahui sebagai jantung dukun sihir di Indonesia. Penelitian lain juga dilakukan oleh Mulder pada tahun 1978-1998 dan Beatty pada tahun 1999.
Pada tahun 2002 dilakukan studi bersama oleh University of the Sunshine Coast, Queensland, Australia dalam ACICIS Study Indonesia Program yang berafiliasi dengan Faculty of Social Science and Politics dari University of Muhammadiyah, Malang dengan hasil laporan yang berjudul "The Role of Dukun in Contemporary East Java: a case study of Banyuwangi dukun", yang dilaporkan oleh Inez Mahony [ref].
Penelitian ini bertujuan untuk mempertimbangkan peran dukun dalam masyarakat Jawa kontemporer dan pentingnya memastikan sebagai satu aspek dari budaya Jawa. Dari hasil studi ini ditemukan banyak sekali peran dukun Jawa dalam kehidupan masyarakat Indonesia, diantaranya adalah pengaruh politik, agama, ideologi dan budaya yang didasarkan dari hasil penelitian sejumlah sosiolog seperti Geertz, Mulder dan Beatty.
Peristiwa seperti pembunuhan dukun santet pada tahun 1998, krisis moneter Asia, gejolak ekonomi dan politik berikutnya, telah menyebabkan korelasi efek pada peran dukun sihir Banyuwangi.
Iklim ketidakstabilan dan ketidakpastian di Indonesia telah memberikan kontribusi terhadap konflik sosial-politik dan irasionalitas massa, dimana pembantaian dukun santet di banyuwangi adalah sebuah contoh dan telah menaikkan tingkat kecurigaan dan ketakutan warga di sekitar dukun.
Ini menunjukkan bahwa telah menyebabkan orang untuk mencari bantuan dan perlindungan dari kekuatan irasional seorang dukun, dan itu merupakan peningkatan peranan dukun Jawa. Selain itu ketidakstabilan di Indonesia diperkirakan akan terus berlanjut, dan ini akan menunjukkan peningkatan yang terus menerus pada jasa dukun yang memiliki peran penting dalam masyarakat.
Kesaktian dukun Jawa sangat melegenda dan memiliki peranan yang sangat berpengaruh dalam segala aspek kehidupan serta telah menjadi bagian dari budaya Jawa sejak jaman kerajaan kuno hingga sekarang, dan telah berkembang hingga ke seluruh kepulauan Nusantara di Asia Tenggara.
Namun, sebenarnya dalam hal supranatural di pulau Jawa ada tiga daerah yang merupakan basis ilmu Jawa dan memiliki ciri khas yang berbeda. Dalam hal ilmu gaib, Jawa Timur merupakan salah satu daerah di pulau Jawa yang paling banyak terdapat perguruan ilmu hitam terselubung seperti santet dan lintrik yang berbasis di Banyuwangi, namun tidak sedikit juga terdapat pondok pesanten yang mengajarkan kebaikan akhlak dan budi pekerti.
Sedangkan di Jawa Tengah terkenal dengan keilmuan tentang "Kawruh Jawa" yang mengarah kepada kewibawaan dan kekuasaan yang mengajarkan seseorang untuk menjadi pemimpin atau penguasa. Tata cara dan budaya asli Jawa tercermin dalam kehidupan masyarakat Jawa Tengah yang berbasis di Yogjakarta dan Solo, dimana dua tempat tersebut masih terdapat dua kerajaan asli Jawa yang menggambarkan kehidupan asli orang Jawa walaupun saat ini mereka semakin terjepit oleh kehidupan modern.
Ilmu Jawa tentang "kanuragan" yang menampilkan aji kesaktian atau kekebalan juga terdapat di Jawa Barat yang berbasis di Banten. Ilmu kebal yang terkenal dengan sebutan "Debus Banten" pernah memukau pasukan penjaga perdamaian dari berbagai negara ketika sedang dipraktekkan dengan memotong sehelai rambut wanita Lebanon dan tidak bisa putus yang diperagakan oleh prajurit Pasukan Garuda dari Indonesia yang sedang bertugas di Lebanon beberapa tahun lalu.
Ilmu lintrik adalah ilmu sihir jenis pengasihan yang dipercaya oleh mayoritas masyarakat Jawa paling ampuh di antara ilmu pelet lain dan mampu mempengaruhi pikiran orang dari jarak jauh. Begitu juga ilmu santet. Ilmu santet adalah jenis ilmu sihir tingkat tinggi yang bertujuan untuk mencelakakan orang lain. Ilmu santet sejenis dengan "voodoo", yaitu ilmu hitam yang dimiliki oleh suku Indian di Amerika. Kedua ilmu hitam khas Jawa ini sangat melegenda dan bahkan terkenal hingga manca negara. Kedua ilmu sihir ini diketahui banyak dikuasai oleh mayoritas dukun sakti yang berbasis di Banyuwangi, Jawa Timur (Banyuwangi Witccraft Shamans).
Kesaktian dukun Jawa ini telah menarik perhatian para filosof dari luar negeri dan banyak menjadi bahan studi oleh para peneliti dari berbagai universitas di Indonesia maupun dari manca negara. Salah satunya adalah seorang antropolog asal San Fransisco, California, bernama Profesor Dr. Clifford Geertz B.A yang merupakan ahli filsafat di Antioch College di Yellow Springs, yang juga merupakan seorang doktor di Harvard University dan juga pernah mengajar di departemen antropologi di University of Chicago 1960-1970, yang kemudian menjadi seorang profesor ilmu sosial di Institute for Advanced Study di Princeton 1970-2000 [ref].
Selama tahun 1950-1960 Geertz mengadakan penelitian di Banyuwangi, Jawa Timur yang diketahui sebagai jantung dukun sihir di Indonesia. Penelitian lain juga dilakukan oleh Mulder pada tahun 1978-1998 dan Beatty pada tahun 1999.
Pada tahun 2002 dilakukan studi bersama oleh University of the Sunshine Coast, Queensland, Australia dalam ACICIS Study Indonesia Program yang berafiliasi dengan Faculty of Social Science and Politics dari University of Muhammadiyah, Malang dengan hasil laporan yang berjudul "The Role of Dukun in Contemporary East Java: a case study of Banyuwangi dukun", yang dilaporkan oleh Inez Mahony [ref].
Penelitian ini bertujuan untuk mempertimbangkan peran dukun dalam masyarakat Jawa kontemporer dan pentingnya memastikan sebagai satu aspek dari budaya Jawa. Dari hasil studi ini ditemukan banyak sekali peran dukun Jawa dalam kehidupan masyarakat Indonesia, diantaranya adalah pengaruh politik, agama, ideologi dan budaya yang didasarkan dari hasil penelitian sejumlah sosiolog seperti Geertz, Mulder dan Beatty.
Peristiwa seperti pembunuhan dukun santet pada tahun 1998, krisis moneter Asia, gejolak ekonomi dan politik berikutnya, telah menyebabkan korelasi efek pada peran dukun sihir Banyuwangi.
Iklim ketidakstabilan dan ketidakpastian di Indonesia telah memberikan kontribusi terhadap konflik sosial-politik dan irasionalitas massa, dimana pembantaian dukun santet di banyuwangi adalah sebuah contoh dan telah menaikkan tingkat kecurigaan dan ketakutan warga di sekitar dukun.
Ini menunjukkan bahwa telah menyebabkan orang untuk mencari bantuan dan perlindungan dari kekuatan irasional seorang dukun, dan itu merupakan peningkatan peranan dukun Jawa. Selain itu ketidakstabilan di Indonesia diperkirakan akan terus berlanjut, dan ini akan menunjukkan peningkatan yang terus menerus pada jasa dukun yang memiliki peran penting dalam masyarakat.
Kesaktian dukun Jawa sangat melegenda dan memiliki peranan yang sangat berpengaruh dalam segala aspek kehidupan serta telah menjadi bagian dari budaya Jawa sejak jaman kerajaan kuno hingga sekarang, dan telah berkembang hingga ke seluruh kepulauan Nusantara di Asia Tenggara.
Namun, sebenarnya dalam hal supranatural di pulau Jawa ada tiga daerah yang merupakan basis ilmu Jawa dan memiliki ciri khas yang berbeda. Dalam hal ilmu gaib, Jawa Timur merupakan salah satu daerah di pulau Jawa yang paling banyak terdapat perguruan ilmu hitam terselubung seperti santet dan lintrik yang berbasis di Banyuwangi, namun tidak sedikit juga terdapat pondok pesanten yang mengajarkan kebaikan akhlak dan budi pekerti.
Sedangkan di Jawa Tengah terkenal dengan keilmuan tentang "Kawruh Jawa" yang mengarah kepada kewibawaan dan kekuasaan yang mengajarkan seseorang untuk menjadi pemimpin atau penguasa. Tata cara dan budaya asli Jawa tercermin dalam kehidupan masyarakat Jawa Tengah yang berbasis di Yogjakarta dan Solo, dimana dua tempat tersebut masih terdapat dua kerajaan asli Jawa yang menggambarkan kehidupan asli orang Jawa walaupun saat ini mereka semakin terjepit oleh kehidupan modern.
Ilmu Jawa tentang "kanuragan" yang menampilkan aji kesaktian atau kekebalan juga terdapat di Jawa Barat yang berbasis di Banten. Ilmu kebal yang terkenal dengan sebutan "Debus Banten" pernah memukau pasukan penjaga perdamaian dari berbagai negara ketika sedang dipraktekkan dengan memotong sehelai rambut wanita Lebanon dan tidak bisa putus yang diperagakan oleh prajurit Pasukan Garuda dari Indonesia yang sedang bertugas di Lebanon beberapa tahun lalu.